Warga Perokok Dilarang Jadi Peserta JPK Gakin

Jakarta, Pena Rakyat : Wacana warga miskin gemar merokok pemegang kartu Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Keluarga Miskin (JPK Gakin) dan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) bakal dicabut tersebut terus bergulir. Namun demikian Pemprov DKI Jakarta serta merta melakukan pencabutan perlu sosialisasi terlebih dahulu.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dien Emmawati, kemarin. Menurut dia, JPK Gakin dan SKTM perokok tidak serta merta akan dicabut. "Kita akan sosialiasi terlebih dulu dengan melibatkan LSM, kepada warga pemegang kartu JPK Gakin dan SKTM tentang bahaya merokok, sebelum aturan tersebut diberlakukan. Diharapkan mereka sadar meninggalkan kebiasaan merokoknya." kata Dien.
Menurut dia. seiring sosialisasi tersebut Pemprov juga akan membuat payung hukum melalui Peraturan Gubernur (Pergub). Dengan demikin apa yang akan dilakukan memiliki dasar hukum yang kuat." Kita juga akan mengurai kartu Gakin yang dimilik masyarakat. Apabila sebelumnya satu kartu Gakin diperuntukan untuk satu keluarga, maka kedepan setiap satu anggota keluarga akan memiliki kartu Gakinnya sendiri-sendiri."
Aturan pencabutan hak berobat gratis bagi perokok berat ini dirasa perlu diberlakukan karena anggaran dari pemerintah bagi kesehatan keluarga miskin selama ini sangat terbatas. Karena Itu, dana yang ada tersebut bisa benar-benar tepat sasaran. Sebab, apabila pemerintah menanggung semua penyakit yang diderita masyarakat, padahal penyakit itu berasal dari ulah masyarakat sendiri yang tidak mau meninggalkan kebiasaan buruk rokok, maka apa yang diberikan akan terasa mubazir.
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan, risiko keluarga yang anggota keluarganya perokok untuk terkena penyakit, seperti halnya ISPA 23 kali lebih besar dibanding keluarga yang anggotanya tidak ada yang merokok. Untuk itu, masyarakat harus bisa meninggalkan kebiasaan buruk merokok. "Untuk itu kita ingin masyarakat merubah perilaku hidupnya, menjadi perilaku hidup sehat." ujarnya.
Sebelumnya. Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo juga merasa prihatin karena berdasarkan survei banyak masyarakat pemegang kartu Gakin diketahui memiliki kebiasaan sebagai perokok berat. Jumlah pengeluaran keluarga miskin setiap bulannya demi hanya untuk membeli rokok. Sebanyak 22 persen dari total pengeluaran satu bulan keluarga miskin di Jakarta dihabiskan untuk membeli rokok, (Btv/Rahmat)

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Pena Rakyat © 2011 Design by Admin Pena Rakyat