Jakarta, Pena Rakyat - Setiap warga DKI berpotensi menghasilkan sampah 2,8 liter setiap hari. Ini bukanlah persoalan remeh, karena jika tidak ditangani secara serius bukan tidak mungkin akan menjadi masalah lingkungan. Karena itu, dalam penanganannya tidak bisa dilakukan sendiri oleh Pemprov DKI, melainkan harus ada peran serta masyarakat secara bersama-sama untuk menanganinya.
"Penanganan sampah harus langsung dari diri sendiri. Tidak bisa pemerintah melakukan penanganan sendirian. Harus ada peran aktif dari masyarakat untuk mengatasi hal tersebut agar lebih mudah," kata Ahmad Syafrudin, Pakar Lingkungan Indonesia Lead Information Center, saat menjadi narasumber diskusi yang digelar Dinas Kominfomas DKI Jakarta di Masjid Al Islah, Kelurahan Kramatpulo, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, Senin (4/7/2011).
Menurutnya, setiap satu orang di Jakarta, menghasilkan sebanyak 2,8 liter sampah per hari. Sampah tersebut kemudian mayoritas dibuang tidak pada tempatnya, seperti ke jalan, saluran air dan lain sebagainya.
"Pola pikir masyarakat juga harus dirubah. Karena sampah yang dihasilkan tidak hanya kemudian menjadi sampah. Sampah bisa bernilai ekonomis, dengan melakukan daur ulang yang tentu saja bermanfaat," sambungnya.
Syafrudin menilai, warga juga harus mampu mendorong perubahan dalam dirinya sendiri untuk menurunkan produksi sampah. Caranya, kata Syafrudin, dengan melakukan pola konsumsi yang cermat sehingga tidak banyak menghasilkan sampah.
Kabid Peran Serta Masyarakat Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Ajeng Pinem, menambahkan saat ini kesadaran masyarakat dalam mengurangi volume sampah sudah mulai tumbuh. Jika sebelumnya sampah yang dihasilkan oleh masyarakat Jakarta ada sebanyak 6.000 ton per hari, kini jumlahnya turun menjadi 5.100 ton per hari. Menurutnya, hal itu terjadi karena saat ini masyarakat sudah mulai melakukan pola 3R (Reuse, Reduce, Recycle) dalam kehidupan sehari-harinya.
Ia juga setuju jika peran serta masyarakat dalam menangani sampah menjadi sesuatu yang sangat penting untuk dilakukan. Secanggih apapun peralatan yang dimiliki, tentu tidak akan maksimal tanpa ada dukungan dari seluruh pihak.
"Masyarakat juga harus sadar, sebenarnya sampah itu mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi. Karena dengan melakukan daur ulang atau memanfaatkan sampah menjadi barang kerajinan tangan, tentu dapat memberikan keuntungan ekonomi," tandasnya. (TJ/AS)
0 komentar:
Posting Komentar